Rabu, 27 Juni 2012

Sedikit Perhatian

Coba sedikit dengarkan suara angin
Mungkin selama ini mereka mengeluarkan kata-kata bijaknya dengan desir lembutnya
Tapi kau acuh dan berpaling pada earphone dan musiknya

Coba sedikit perhatikan semut-semut itu
Mungkin selama ini mereka mencoba memberikan sebuah gambaran tentang bagaimana membentuk suatu koloni yang sangat menakjubkan
Tapi kau acuh dan berpaling pada makanan yang membunuhmu secara perlahan

Coba sedikit perhatikan senyum pak tua penjual koran ketika kau membeli koran darinya
Mungkin selama ini ia mencoba menampakkan senyum terbaiknya sebagai ucapan terima kasih atas jasamu yang membantu sedikit lelah karena koran tak habis dijualnya
Tapi kau acuh dan berpaling pada koran yang kini kau campakkan dan berserakkan dimana-mana

Cobalah sedikit saja perhatikan apa yang ada didalam hatinya
Mungkin selama ini dia semakin terpuruk karena tidak ada yang bisa mengenal apa warna di dalam hatinya
Tapi sekali lagi kau acuh! Dan berpaling dengan sebuah paradigma tentang apa yang bisa ia berikan bukan apa yang bisa kau berikan

Tidak satu dua orang saja tapi banyak! Aku menemukan orang-orang yang mereka ingin sekali ada seseorang, yah hanya seseorang yang kemudian bisa memahami paling tidak mengerti apa yang ada dalam hatinya.

Maka ku belajar untuk mencoba untuk menyentuh hati
Tidak sekedar dengan lisan, karena itu hanya bercokol pada telinganya saja
Tapi sentuh dengan hati pula dengan harapan dapat membuka hati yang sekian lama tertutup karena tiada yang mengetuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar