Sabtu, 04 Agustus 2012

Karena Jarak

"Berangkatlah, niscaya kau akan mendapatkan ganti untuk semua yang kau tinggalkan. Bersusahpayahlah, sebab kenikmatan hidup direngkuh dalam kerja keras. Ketika air mengalir, ia akan menjadi jernih dan ketika berhenti ia akan menjadi keruh. Sebagaimana anak panah, jika tidak meninggalkan busurnya tak akan mengenai sasaran. Biji emas yang belum diolah sama dengan debu di tempatnya." Imam Syafi’i (nasihat kepada para pencari ilmu)
Nasihat dari seorang teman. Mengingatkan pada sebuah fenomena yang tiada terlupakan. Ketika ikatan itu sedang kuat-kuatnya, tapi Allah memiliki rencana lain. Ikatan itu kini memiliki sebuah permasalahan, yang mungkin tidak jarang ditemui oleh ikatan-ikatan lainnya. Apa itu? Yah, sebuah perpisahan.

Tapi, bukankah sebuah perpisahan itu merupakan sepenggal kasih Allah yang kemudian bisa kita ambil ibroh darinya? Ibroh yang mengajarkan kita untuk saling mengerti bahwa, seindah apapun rencana kita, tak seindah rencana dari-Nya.

Dengan segala, rindu yang membuncah. Aku titipkan saudara-saudariku agar selalu dalam lingkar kasih-Nya.  Agar tetes air mata itu memiliki alasan, bahwa ia keluar bukan karena keringnya ukhuwah ini, tapi karena ada cinta, cinta dengan orang-orang yang mencintai-Nya.



"Ya Allah, kami memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cinta-Mu"

4 komentar:

  1. tulisan lainnya mana ni dek? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih blajar mba, blum banyak. tp klo yg lama-lama aku hapus, soalnya absurd banget. hehehe

      Hapus
  2. Mbak dinda ini keren banget postingnya :)

    BalasHapus
  3. di situlah, letaknya keindahan iman.. saat kita hanya bergantung pada Allah, bukan pada makhluk..

    BalasHapus